Senin, 20 Juni 2016

RESENSI FILM TANDA TANYA

"TOLERANSI”




Judul              : Tanda Tanya
Genre             : Drama
Sutradara      : Hanung Bramantyo
Tanggal Rilis : 7 April 2011
Produksi        : Mahaka Pictures dan Dapur Film
Durasi            : 100 menit


            Film Tanda Tanya merupakan salah satu film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang mengangkat konflik antar umat beragama. Film yang diputar secara internasional ini berhasil mendapatkan nominasi pada sembilan kategori Piala Citra di Festival Film Indonesia 2011 dan berhasil memenangkan salah satu diantaranya.
Film Tanda Tanya menceritakan mengenai konflik sosial yang terjadi di Indonesia. Film ini mengangkat cerita tentang tiga keluarga dengan latar belakang yang berbeda yaitu keluarga Tan Kat Sun yang memiliki sebuah restoran masakan Tiongkok, keluarga Soleh yang kesulitan dalam ekonomi dan keluarga Rika yang mempunyai toko buku.
Tan Kat Sun merupakan seorang keturunan Tionghoa dan memiliki restoran masakan Tiongkok yang menjual makanan yang halal dan tidak halal. Tan Kat Sun sangat menghargai dan mempunyai toleransi tinggi terhadap umat beragama lain terutama umat muslim. Setiap bulan puasa, Tan Kat Sun akan menghentikan penjualan makanan tidak halal dan menutup restorannya dengan kain. Karyawannya pun diberikan kebebasan untuk melakukan sholat. Namun, hal ini sangat bertolak belakang dengan anaknya Ping Hen yang keras kepala dan sangat membenci umat muslim karena kenangan masa lalunya dengan Menuk.
Menuk merupakan karyawan dari restoran Tan Kat Sun, dulunya Menuk pernah menjalin hubungan dengan Ping Hen, namun karena adanya perbedaan agama Menuk pun menikah dengan Soleh. Selama menikah, Soleh tidak memiliki pekerjaan sehingga Menuk lah yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun pada akhirnya, Soleh mendapatkan pekerjaan sebagai Banser NU.
Disisi lain ada seorang perempuan bernama Rika, Rika merupakan seorang janda yang memiliki anak satu yang bernama Abi. Rika membiayai hidupnya dengan membuka toko buku. Rika dulunya adalah seorang umat Muslim, namun pada akhirnya Rika memilih untuk menjadi seorang umat Katolik. Namun, Abi tetap menjadi seorang umat muslim. Hal ini menimbulkan begitu banyak kekacauan didalam hidupnya. Beruntungnya, Rika mempunyai teman dekat bernama Surya. Surya tidak menjauhi Rika meski orang lain banyak berkomentar negatif tentangnya. Surya juga sering menjaga Abi ketika di Masjid.
Surya merupakan seorang aktor muslim, selama bermain film perannya tidak jauh dari figuran. Surya sangat ingin menjadi peran utama dalam sebuah film. Akhirnya keinginannya terjawab saat Gereja Rika membutuhkan peran utama menjadi Yesus pada perayaan paskah. Surya pun mengambil peran tersebut.
Hari berganti, namun sikap Ping Hen tetap keras kepala dan membenci umat Muslim. Ping Hen pun bertindak semena-mena sejak ia diberikan wewenang untuk mengambil kendali Restoran ayahnya. Ping Hen memberikan peraturan baru seperti karyawannya yang tidak diberikan waktu untuk sholat, bahkan Ping Hen hanya memberikan waktu libur dihari pertama lebaran untuk semua karyawannya. Hal ini mengakibatkan pertengkaran dengan umat muslim didaerah tersebut sehingga restoran ayahnya dihancurkan dan ayahnya meninggal. Sejak saat itu, Ping Hen mulai berubah dan menyadari kesalahannya selama ini.
Natal pun tiba, Surya pun kembali diminta menjadi tokoh utama dalam drama natal, Ping Hen bertugas menyediakan konsumsi untuk acara natal. Sementara itu, Soleh menjalankan pekerjaannya sebagai Banser NU dan menjaga jalannya perayaan natal. Namun, pada perayaan natal tersebut Soleh menemukan bom dan membawanya keluar dari ruangan. Dengan berlari kencang, bom itu meledak bersama Soleh. Soleh pun meninggal, atas jasanya menyelamatkan orang banyak, nama pasar setempat diganti menjadi Pasar Soleh, Surya juga kini menjadi terkenal karena perannya sementara Ping Hen memutuskan untuk menjadi umat Muslim. Dan pada akhirnya orang tua Rika dan anaknya mengijinkan Rika sepenuhnya untuk menganut agama Katolik.
Film ini memiliki jalan cerita yang menarik dan para pemainnya berhasil mendalami peran dengan sangat baik. Film ini berhasil mengangkat hal yang sangat sentimen yaitu pluralisme agama. Film ini juga mengajak kita untuk selalu bersikap toleran dalam menjalani kehidupan ditengah keragaman yang ada di Indonesia. Namun, banyak cerita yang kurang masuk akal dan mengundang pertanyaan.

Film ini tidak boleh dilewatkan masyarakat Indonesia. Film ini mengandung pesan moral yang tinggi yang menjelaskan bahwa toleransi antar perbedaan agama sangat penting. Setelah menonton film ini, diharapkan toleransi antar umat beragama dapat menjadi lebih tinggi dan tidak ada lagi konflik yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar